Sejak dulu hingga sekarang besaran dana lembaga kemahasiswaan di
Fakultas Ekonomi Unmul masih menjadi tanda tanya besar, mahasiswa tidak pernah
mendapatkan informasi yang riil terkait dana lembaga kemahasiswaan. Dari sekian
mahasiswa yang mencoba untuk bertanya terkait dana lembaga kemahasiswaan, tak
ada satupun yang berhasil untuk mengungkap atau mendapatkan jawaban. Dekan
Fakultas Ekonomi Unmul Ibu Dr. Hj. Anis
Rachma Utary, M.Si., Ak sempat mengeluarkan statement yang sedikit
menggelitik "sangat tidak etis ketika mahasiswa bertanya terkait masalah
dana, ibarat seorang anak yang bertanya pengeluaran
keluarga pada orang tuanya". Bukankah satu hal yang wajar ketika mahasiswa
menuntut transparansi dana, lalu di mana letak ketidak "etisan" yang
di katakan oleh Ibu Anis (Dekan Fekon Unmul) Dan parahnya lagi setiap ada
mahasiswa yang mencoba untuk menanyakan terkait transparansi dana, mahasiswa
justru di hadapkan pada jawaban yang tidak wajar oleh Ibu Dr.
Hj. Yana Ulfah, SE., Ak., M.Si " (PD II) " silakan saja lihat sendiri ke ruangan
saya, wong orang rektorat
saja tidak bisa mengerti", bukankah sudah menjadi kewajibannya untuk
memberi penjelasan. Ketika hal seperti ini terus di lakukan pihak pejabat kampus,
maka di manakah Peran dan Fungsi dari mahasiswa. Apakah mahasiswa di minta
untuk menjadi penonton atas tindakan kesemena-menaan
fakultas. Saya pikir kita sepakat dengar kata "TIDAK". Jadi jelas
peran lembaga pada umumnya sangatlah di butuhkan,khususnya Lembaga Eksekutif
dan Lembaga Legislatif sebagai organisasi yang berperan sebagai pengawas
kebijakan-kebijakan kampus, setiap lembaga sudah seharusnya mulai menyusun
strategi untuk melawan sikap birokrat kampus yang sudah sangat amat
keterlaluan, yang seakan lepas tangan dari tanggung jawabnya.
0 komentar:
Posting Komentar