Kamis, 29 Januari 2015

Study Banding : Efektif kah ?

Keberangkatan rombongan civitas akademika dalam rangka studi banding melibatkan para petinggi kampus beserta beberapa staff dari fakultas ekonomi.

Keberangkatan ini juga melibatkan beberapa anggota dari seluruh lembaga yang ada di fakultas ekonomi.

Edisi perdana “studi tour” ini dilaksanakan pada bulan Oktober dengan destinasi Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.

Dalam proses menuju keberangkatan setiap lembaga diminta untuk mengirimkan delegasi sebagai peserta.

Dan pada titik akhir menjelang keberangkatan para peserta keberangkatan diminta menandatangani nota kosong yang menjadi titik awal permasalahan issue keberangkatan ini.
Disamping tujuan dan rundown acara yang tertera pada kegiatan ini mayoritas terlihat sebagai tour atau sekedar kunjungan wisata yang lebih mendominasi daripada kunjungan ilmiah, akademis dan kelembagaan.
Penandatanganan Nota Kosong dirasa ganjil karena memungkinkan terjadinya manipulasi dana walaupun telah diberikan klarifikasi bahwa hal tersebut dikarenakan dana riil belum diketahui.
Dan benar saja penandatanganan tetap dilakukan diawal dan hingga keberangkatan dana riil belum diketahui.
Pasca keberangkatan para peserta khususnya mahasiswa diminta untuk membuat Laporan Perjalanan dan diserahkan kepada fakultas sebagai pertanggungjawaban.
Ditengah-tengah proses pengusutan transparansi dana keberangkatan ke Malang, Lembaga-lembaga Fakultas Ekonomi kembali dihadapkan dengan proses keberangkatan berikutnya.

Keberangkatan berikutnya adalah Universitas Hasanudin, Makassar, Sulawesi Selatan pada bulan Desember.

Ketentuan lainnya sama seperti Laporan Perjalanan, delegasi, dan peserta keberangkatan. Perbedaannya adalah Penandatanganan Nota Kosong ditiadakan, sebagai gantinya peserta keberangkatan dapat melihat nominal yang dikeluarkan per orang melalui penandatanganan Nota Pengeluaran pasca keberangkatan.

Hingga kini masih menunggu realisasi hasil pembelajaran melalui pemberangkatan yang telah dilakukan.

Mendengar isu bahwa Fakultas Ekonomi akan mengadakan studi banding ke Malaysia kami BEM Fekon berinisiatif untuk aktif mengawal isu ini. Kami melihat bahwa dengan adanya studi banding tetap tidak menimbulkan perubahan terhadap Fakultas Ekonomi. Maka dari itu kami mengundang seluruh lembaga Fakultas Ekonomi untuk menyikapi dan menanggapi isu Studi Banding ini pada tanggal 25 September 2014. Banyak dari lembaga juga merasakan hal yang sama, kami merasa bahwa tidak adanya perubahan dari studi banding sebelumnya.

Menurut kami, dana untuk studi banding lebah baik dialihkan kepada dana kemahasiswaan. Dalam konsolidasi tersebut, kami sepakat dan satu suara untuk menolak Studi Banding ke Malaysia. Tepat pada tanggal 2 Oktober 2014 kami mengadakan audiensi terkait Studi Banding bersama Dekanat Fakultas Ekonomi dan menyatakan untuk menolak studi banding dengan alasan tidak efisien dan masih banyak hal yang lebih memerlukan anggaran seperti :
1.               Anggaran untuk Kemahasiswaan (Kelembagaan dan Prestasi Mahasiswa)
2.               Anggaran untuk Fasilitas, Sarana dan Prasarana


Setelah audiensi yang menyatakan penolakan mendapatkan reaksi dari Dekan yang berakibat kepada dihapusnya dana untuk anggaran studi banding dari mata anggaran Fakultas Ekonomi. (red : Dept. Advans, CP : 082351371025)

0 komentar:

Posting Komentar